Saturday, October 29, 2016

Rekomendasi oli untuk motor tua

Si Tigor saat mau minum oli diesel
Malam teman - teman, salam long drain! Saat ini saya mau menuangkan catatan riset saya seharian ini. Saya punya motor tua yang salah satu alasan beli nya untuk mencoba oli sesat (salah dua nya buat obyek hiburan di tengah pekerjaan), membaca diskusi di group LDIC di facebook membuat saya bertanya tanya "oli mana kah yang cocok untuk si tigor ?". Si Tigor sebuah Honda Tiger Revo buatan tahun 2007, masih menggunakan flat tappet, dan kopling basah. Mesin nya masih standar dan sehat walafiat. Nah dari titik itu saya mulai melakukan riset. Di sini saya tidak membahas mengenai kenapa pakai oli mobil dan motor sementara banyak oli motor tersedia, jadi oli long drain yang sudah JASO MA atau JASO MA2 tidak saya pertimbangkan. Kriteria nya sederhana, bisa dipakai minimal 2000 km, melindungi mesin dari kerusakan dan bisa membuat mesin menjadi bersih kalau bisa kinclong tanpa harus turun mesin. Si Tigor sendiri, menurut pengakuan pemilik sebelumnya, selalu memakai oli Shell Helix HX5 yang di ganti setiap 2 bulan (1000 km). Artikel ini berguna untuk semua pemilik motor tua yang pakai flat tappet, kopling basah itu sudah pasti (kalau ada yang pakai kopling kering dan ngaku tua itu cari alasan buat ganti motor atau sedang cari perhatian).

Kita mulai dari flat tappet nya, untuk menjaga kesehatan flat tappet nya, diperlukan kandungan Zync / Seng yang tinggi. Dan Zync ini ternyata mempunyai efek samping untuk mesin mobil yaitu mengurangi umur catalytic converter. Sehingga di API SM kadar nya diturunkan jadi 1000 ppm dari yang biasanya 1200 ppm di API SL, bahkan turun lagi ke 800 ppm di API SN. Jadi kesimpulan sementara kalau mau menjaga kesehatan flat tappet nya API maksimal API SL kalau pakai PCMO. Bagaimana dengan oli diesel ? Ternyata turun juga di API CJ-4 jadi 1000 ppm, jadi kalau mau pakai oli diesel cari yang API nya maksimal API CI-4.

Lalu kita masuk ke kriteria selanjutnya, yaitu kopling basah. Sederhana sekali, cari oli yang tidak ada spesifikasi ILSAC GF-4 dan ILSAC GF-5 karena 2 spesifikasi itu menyaratkan keberadaan aditif yang bisa membuat kopling jadi licin dan selip. Di luar dari itu tinggal tanya tanya di grup saja kalau nemu oli aneh - aneh dan pengin nyoba.

Nah di luar dari itu si Tigor memerlukan oli dengan spesifikasi 20w-50 atau SAE 40 kalau menurut buku manual. Bisa pakai yang lebih encer tapi bunyi nya berisik. Yang masuk nominasi:
  • Mesran Super 20w-50 API SG/CD, kental nya pas, tapi gak bisa bikin mesin bersih, pemakaian di motor cuma sekitar 750-1500 km, lebih dari itu beresiko membentuk sludge. Harga murah, cuma 35 ribu.
  • Prima XP 20w-50 API SJ/CD, sama dengan mesran super, masa drain nya sama tapi harga lebih mahal, sekitar 60 ribu.
  • Meditrans SX 15w-40 API CH-4, rata - rata pemakai MSX ini merasa motor nya nggak enak di 500 km pertama, mesin jadi bersih, sedikit lebih berisik, harga terjangkau cuma 48 ribu pada saat penulisan artikel ini. Pemakaian kurang lebih 2000 km.
  • Pertamina Fastron Diesel 15w-40 API CI-4. enak dari tuangan pertama, mesin berisik, harga 66 ribu. Pemakaian 3750-7500 km.
  • Pertamina Fastron Techno 15w-50 API SL/CF. Kental nya pas, tergoda ada nano guard nya, tapi bisa bikin mesin bersih nggak nya diragukan.
Di luar dari yang disebut di atas masih ada oli - oli lain seperti Shell HX3, Duron XL, dan masih banyak lagi. Untuk saat ini saya condong ke PFT 15w-50 (warna ungu) karena review nya bagus dan API nya cocok, untuk kebersihan mesin mungkin setahun sekali di flush pakai MSX saja cukup.

Terima kasih sudah membaca

4 comments: