Friday, October 21, 2016

Review pemakaian oli sesat di Honda Tiger

Saya ada pengakuan dosa dulu, sebetulnya alasan lain saya beli si Tigor ini karena pengin ngincipin oli sesat. Alkisah ada seorang teman kerja yang hobi ngomporin orang buat pakai oli diesel atau oli mobil. Pada saat itu saya sudah punya si Kupi (Scoopy tahun 2014 yang diadopsi karena ada yang mau sponsor beliin karena kasihan lihat saya pakai Megapro tahun 1999). Kenapa kok nggak si Kupi aja yang disuruh minum oli sesat ? Nah waktu itu saya paranoid, belum tahu seluk beluk injeksi jadi gak berani aneh - aneh, walaupun akhirnya pada saat penulisan artikel ini sudah disiapkan Pertamina Fastron Tekno 10w-40 buat dia minum setelah oli Total Matic nya habis masa baktinya.
Sebelum ganti ke PFD

Mesran Super, favorit motor - motor tua
Sebetulnya menurut pemilik sebelumnya, si Tigor ini dah biasa minum Shell Helix 5 15w-40 yang warna kuning itu lho, tapi saya gak yakin betulan Shell Helix atau Shell Advance. Yang jelas mesinnya tergolong awet untuk ukuran Honda Tiger tahun 2007. Menurut mekanik yang ganti rantai keteng nya sih dia yang pertama buka, betul tidaknya hanya si mekanik, pemilik - pemilik sebelumnya dan Tuhan yang tahu.

Waktu pakai Mesran Super, feel nya enak, saya nggak merasa tarikan berat seperti yang orang pada bilang untuk oli - oli dengan kekentalan 20w-50. Bahkan terus terang saya sudah merasa sangat cocok dengan oli ini dan berpikir untuk tidak berpindah ke lain oli. Sampai ada 1 teman yang terus menerus komporin buat pakai oli HDEO. Pemilihan PFD juga dengan pemikiran perlu oli yang bagus yang bisa melindungi mesin di saat starter, karena kemungkinan rusaknya piston dan ring nya justru pada saat starter karena di saat itu piston sedang dalam kondisi kurang pelumasan. Logika pemilihannya begini: Shell Rimula 4X itu ada di level menengah alias cukup melindungi piston di awal starter. Secara harga yang dekat itu Meditrans SX (lebih murah) dan PFD (lebih mahal). Bisa jadi MSX lebih murah karena produk lokal dan bukan import, walaupun tidak menutup kemungkinan Shell beli base oli nya dari Pertamina sehingga otomatis lebih mahal. Di sini saya ragu apakah MSX cukup untuk melindungi piston si Tigor atau tidak. PFD lebih mahal dengan bahan lebih baik, seharusnya di atas R4X, oke lah saya pakai PFD saja. O ya memilih HDEO daripada PCMO juga dengan pertimbangan HDEO lebih bisa membersihkan mesin daripada PCMO, kalo mau tahu alasan pastinya, masuk ke grup ini saja dan tanya - tanya di sana. Penjelasannya panjang lebar kali tinggi deh.
2 bagian dari motor dengan tipe yang sama, yang atas pakai HDEO, yang bawah pakai MCO sesuai anjuran pabrik
Jadi gimana review nya ? PFD enak, awalnya saya nggak merasa bedanya dari Mesran Super, tapi setelah balik ke oli AHM (pas servis klep), PFD memang betul lebih dingin, terasa dari keberadaan udara panas di sekitar betis. Untuk long drainnya, PFD bisa bertahan 3750-7500 di kopling basah. Lama tidaknya tergantung amal ibadah masing - masing seberapa sering kena macet gak nya. Dan PFD enak buat nge gas, kalau kata teman sih tangan kanan jadi perlu disekolahin lagi (biar nggak gas pol melulu).

1 comment:

  1. padahal mediteran Sx pun sudah lebih baik dibandingkan oli Mco yg gembar-gembor anti-slip kopling, umur olinyapun sangat panjang.

    Mesran super itu oli murah performa malah paling enteng dan bikin kopling mantapp untuk ukuran oli 20w-50.

    ReplyDelete